Niat banget ya bikin rerotian hehe... Mumpung terigunya masih ada. Mumpung telur juga masih punya. Mumpung ragi masih oke, bentar lagi sudah expired, lupa bulan apa. Mumpung udah ada mixernya. Mumpung orang rumah lebih suka makan rerotian ketimbang makan cake/bolu/brownies.
Mumpung yang bikin juga lagi seneng bikin rerotian. Mumpungnya banyak yaa... hahaha...
Oke... trial ke2 kali ini menggunakan resep roti tawar miliknya bunda ricke.
200 gr terigu protein tinggi
50 gr terigu protein sedang
10 gr susu bubuk
20 gr gula pasir
1 butir telur, kocok lepas
3 gr ragi instan
125 ml susu cair dingin/air es (dituang sedikit-sedikit, tidak dipakai semua, dikira-kira saja)
25 gr mentega putih
3 gr garam
Cara Membuat :
Campur bahan kering ( terigu, ragi, susu bubuk, gula pasir), aduk rata.
Masukkan telur dan air es sedikit-sedikit sambil diuleni. Hentikan penambahan air jika dirasa adonan sudah cukup bisa diuleni. Uleni hingga kalis.
Masukkan mentega putih dan garam. Uleni hingga kalis dan elastis. Apabila tidak bisa sampai elastis. Cukup sampai kalis seperti permen karet yang sudah dikunyah lama. Nah kira-kira adonannya seperti itu. Untuk mendapatkan adonan elastis, harus pake mixer. Kalo tanpa mixer alias "LG" cukup sampai kalis empuk saja.
Selanjutnya bulatkan adonan, siapkan baskom yang sudah dioles minyak. Tutup dengan plastik wrap atau serbet bersih. Diamkan selama kurleb 1 jam untuk proses fermentasi pertama. Adonan akan mengembang 2x lipat adonan awal.
Kempeskan adonan, uleni sebentar. Timbang adonan, bagi 4 adonan sama besar. Bulatkan, diamkan 10 menit. Gilis tipis masing-masing adonan kemudian gulung rapat. Ulangi lagi gilis tipis dan gulung.
Tata berjejer di loyang loaf ukuran 22 x 10 yang telah diolesi margarin atau minyak loyang. Tutup dengan plastik wrap, diamkan 50-60 menit untuk proses fermentasi ke-2.
Panggang dengan suhu 170-180'C selama 20-25 menit sampai matang.
Keluarkan dari loyang, dinginkan, Iris sesuai selera
Bikinnya tadi dibantuin mba dea, dengan tangan mungilnya nipisin adonan roti dan menggulungnya. Ibunya bagian naruh diloyang. Hasil akhir lebih bagus punya bunda ricke. Ya iyalah... hahahaha...
Diblognya beliau sudah ditulis, meskipun resep sama, belum tentu hasilnya sama.
Pori-pori roti tawarku lumayan besar ya... Mantep tenan. Rasanya? Enak!
Apalagi kalo dimakan dicocolin ke kopi panas. Wuah..nyess..uendanggg... Sepertinya ngga bakalan tahan sampai besok nih roti. Bikinnya cuman 1 loyang, sesuai resep. Tidak ada yang dirubah.
Mumpung yang bikin juga lagi seneng bikin rerotian. Mumpungnya banyak yaa... hahaha...
Oke... trial ke2 kali ini menggunakan resep roti tawar miliknya bunda ricke.
200 gr terigu protein tinggi
50 gr terigu protein sedang
10 gr susu bubuk
20 gr gula pasir
1 butir telur, kocok lepas
3 gr ragi instan
125 ml susu cair dingin/air es (dituang sedikit-sedikit, tidak dipakai semua, dikira-kira saja)
25 gr mentega putih
3 gr garam
Cara Membuat :
Campur bahan kering ( terigu, ragi, susu bubuk, gula pasir), aduk rata.
Masukkan telur dan air es sedikit-sedikit sambil diuleni. Hentikan penambahan air jika dirasa adonan sudah cukup bisa diuleni. Uleni hingga kalis.
Masukkan mentega putih dan garam. Uleni hingga kalis dan elastis. Apabila tidak bisa sampai elastis. Cukup sampai kalis seperti permen karet yang sudah dikunyah lama. Nah kira-kira adonannya seperti itu. Untuk mendapatkan adonan elastis, harus pake mixer. Kalo tanpa mixer alias "LG" cukup sampai kalis empuk saja.
Selanjutnya bulatkan adonan, siapkan baskom yang sudah dioles minyak. Tutup dengan plastik wrap atau serbet bersih. Diamkan selama kurleb 1 jam untuk proses fermentasi pertama. Adonan akan mengembang 2x lipat adonan awal.
Kempeskan adonan, uleni sebentar. Timbang adonan, bagi 4 adonan sama besar. Bulatkan, diamkan 10 menit. Gilis tipis masing-masing adonan kemudian gulung rapat. Ulangi lagi gilis tipis dan gulung.
Tata berjejer di loyang loaf ukuran 22 x 10 yang telah diolesi margarin atau minyak loyang. Tutup dengan plastik wrap, diamkan 50-60 menit untuk proses fermentasi ke-2.
Panggang dengan suhu 170-180'C selama 20-25 menit sampai matang.
Keluarkan dari loyang, dinginkan, Iris sesuai selera
Bikinnya tadi dibantuin mba dea, dengan tangan mungilnya nipisin adonan roti dan menggulungnya. Ibunya bagian naruh diloyang. Hasil akhir lebih bagus punya bunda ricke. Ya iyalah... hahahaha...
Diblognya beliau sudah ditulis, meskipun resep sama, belum tentu hasilnya sama.
Pori-pori roti tawarku lumayan besar ya... Mantep tenan. Rasanya? Enak!
Apalagi kalo dimakan dicocolin ke kopi panas. Wuah..nyess..uendanggg... Sepertinya ngga bakalan tahan sampai besok nih roti. Bikinnya cuman 1 loyang, sesuai resep. Tidak ada yang dirubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar